AMBON (Arrahmah.com) – Bagaimana suasana Ambon pasca kerusuhan 11/9 ? Banyak media, terutama media-media sekular memberitakan bahawa keadaan di Ambon sudah pulih dan aman kembali. Namun, pantauan koresponden Arrahmah.com di TKP,situasi di Ambon masih mecekam. Para pelarian Muslim lebih memilih bertahan di masjid dan tidur kedinginan tanpa selimut. Kaum Muslimin wajib membantu!
Ambon masih mencekam
Kalau saja situasi di Ambon sudah aman dan kondusif pasca kerusuhan 11/9, sudah tentu para pelarian Muslim, terutama dari wilayah yang hangus dibakar pengganas Kristian, yakni kampung Waringin, pulang kembali ke kampung asal mereka. Selain ketidak jelasan nasib mereka di kampung asalnya, kerana rumah mereka terbakar, para pelarian Muslim ini juga khuatir dan masih merasa takut.
Ratusan keluarga Muslim dari kampung Waringin hingga saat ini hidupsebagai pelarian dalam keadaan yang memprihatinkan. Mereka lebih memilih untuk tidur kedinginan tanpa selimut. Bahkan pagi tadi, Isnin (19/09/2011) ada seorang ibu yang terpaksa meminta wang kepada seorang ustaz kerana sudah tidak memiliki wang sama sekali, dan tidak mampu mendapatkan makanan.
Para pelarian tidur kedinginan di lantai masjid
Keadaan para pengungsi Muslim di Ambon juga sangat memprihatinkan. Koresponden Arrahmah.com melaporkan dari TKP bahawa mereka terpaksa tidur di ruangan terbuka di lantai serambi masjid, tanpa selimut. Padahal, di Ambon saat ini sering turun hujan sehingga membuat suasana dingin menusuk tulang. Keadaan ini mengakibatkan anak-anak pelarian mudah jatuh sakit.
Sementara itu, kaum Muslimin di kampung-kampung masih tetap waspada dan bersiaga mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Mereka tidak ingin kaum Muslimin kembali menjadi korban kezaliman dan kebiadaban pihak Kristian tanpa ada perlawanan. Kaum Muslimin masih takut dan khuaatir akan kerusuhan berikutnya, untuk itu mereka tetap bersiaga penuh.
Sayangnya, hingga saat ini kepedulian pemerintah terhadap kerusuhan Ambon masihlah sangat kurang. Belum ada tanda-tanda tindakan tegas dari pasukan keselamatan untuk menangkap para pelaku penusukan kepada tukang ojek Muslim yang menjadi pencetus kerusuhan Ambon, 11/9. Selain itu, pemerintah juga tidak tanggap terhadap nasib para pelarian, dan hal itu sangat disesalkan, sebagaimana disampaikan para sukarelawan di TKP.
“Hal ini sangat disesalkan. Perhatian pemerintah terhadap pelarian sangat kurang,” ujarnya.
Begitulah nasih kaum Muslimin Ambon yang menjadi kaum minoriti di tengah-tengah kaum majoriti Kristian. Padahal, negeri ini adalah negeri dengan majoriti penduduk Islam terbesar di dunia. Ironis! Untuk itu, kaum Muslimin wajib membantu saudara Muslimnya di Ambon, dengan apapun yang mereka mampu, kerana mereka adalah bersaudara! Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)
No comments:
Post a Comment